Rabu, 04 Mei 2011

sentuhlah kehidupan orang lain

blah akhirnya nulis nyante lagi, setelah sibuk akhir akhir ini, cieilah, oke, sekarang saya akan nulis tentang taraaaaa liat sendiri judulnya

peka lah terhadap lingkunganmu, rasakan sekelilingmu, kadang, jelasnya di negara kita, jarang ada orang peka, apalagi orang yang penuh dengan kuasa, orang orang yang sudah punya kekayaan, sudah merasa besar tanpa memerlukan orang kecil dibawah pijakan kaki mereka

kita ambil contoh pendidikan Indonesia, bla bla bla pemerintah sibuk dengan kebijakan ini kebijakan itu sedangkan rakyat kecil sekolah di antara sampah, 2 jenis sampah, sampah sebenarnya, dan sampah yang semena mena terhadap orang orang yang sepatutnya di kasihani

sedangkan orang orang yang gak punya apa apa, cuma modal semangat, punya bukti dan hasil yang jelas, mereka mendirikan sekolah, walaupun seadanya, saya juga punya temen, dulu di SMA dia juara mulu, dia ikutan olimpiade, karena gak ada biaya dia gak lanjut ke kuliah dan memilih kerja yang berarti perkembangan otaknya yang brilian tertahan, ini gimana sih

terus tadi saya beli mi goreng, di warung (gerobak sama kursi) yang kecil itu ada bapak ibu dan anaknya, si ibu lagi sibuk ngeracik, sedangkan si bapak lagi sibuk goreng, saya kebetulan sendirian yang beli, saya pake headset tapi tetep kedengaran apa yang mereka bicarain

"bu, nanti aku habis sekolah mau kerja sambil bisnis ya, itu kaya orang orang jadi hidup kita bisa enak" si anak sambil goyang goyangin kaki di kursi dia ngomong polos ke ibunya, si ibu cuma senyum senyum sambil ngomong "iya nak, ahaha kalau ngomong sih gampang, tapi ibu percaya kok kamu bisa" entah itu pantulan air atau apa, tapi si ibu keliatannya nangis, sedikit nangis

si bapak yang gak dengar, walaupun saya tau dia dengar tapi pura pura gak dengar cuma diem sambil natap dalam ke anaknya, tetep sambil goreng, ntar gosong, terus senyum, saat mereka bertiga senyum, dan saya menjadi seonggok pohon pisang yang dianggap gak ada, suasana bener bener damai tentram, mereka semua punya hati surga

gak lama dari rumah bangsalan di deket warung mereka keluar anak kecil lari lari datengin ibunya yang lagi jualan nasgor, mereka sopaaaan banget dah jualannya, sama tamu ramah, saya berasa jadi bagian keluarga mereka yang baru, setelah makanan jadi, saya cerita ke orang rumah, ternyata bilang bapak saya, anaknya yang ke dua itu sakit hepatitis

bayangkan, mereka, dengan kehidupan yang seadanya, punya hati yang bisa membeli surga, mereka, dengan keadaan yang terus menekan, masih bisa punya mimpi, mereka, dengan segala keterbatasan, punya pikiran yang tak terbatas, mereka, dengan beban hidup yang berat, masih bisa tersenyum ramah kepada setiap orang, mereka, dengan jadwal makan yang mungkin tidak teratur, masih bisa memberi makan kepada orang lain, dan mereka, dengan bagaimana mereka, telah menyadarkan kepada kita, bahwa seharusnya, bahwa sepatutnya, kita harus lebih banyak belajar dari mereka, belajar bersyukur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar