Jumat, 22 Februari 2013

cepat pulang, cepat kembali, jangan pergi lagi.

lagi lagi aku bingung harus memberi apa judul tulisan ini, semuanya hanya terasa campur aduk, saat aku menulis ini, ya ini, tanda koma sebelum dan sesudah ini, judul diatas belum aku tulis, semoga nanti di akhir tulisan, aku mengerti apa yang seharusnya tertulis diatas.

aku kembali lagi ke blog, aku cuma bingung harus lari kemana lagi, dan benar

dear, I'm not strong enought to face it all alone.

aku yakin kamu mengerti dengan apa yang aku rasain sekarang, karena kita sama, aku pernah, kamu pernah, kita tau bagaimana sulitnya menghadapi saat saat seperti ini.

aku ngerasa sendiri, semua canda dari teman temanku, semua kebodohan mereka, gak ngerubah semuanya, aku cuma ngerasa hambar, hampa, kosong, apa lagi, semua yang menggambarkan keheningan, semua.

di satu sisi aku menerima dengan lapang bahwa semua ini adalah hasil dari kebodohanku sendiri, tapi di sisi yang lain entah mengapa aku merasa aku dan kamu memang diciptakan untuk jadi satu.

aku menjaga kita bahkan saat kata kita sudah tak ada lagi.

aku masih merasa kamu terus ada, semua emosi mu yang membuatku tersenyum kecil karena mengetahui kalau kamu terus memperhatikanku, semua kemauan anehmu yang juga jadi kemauanku cuma untuk bisa melihatmu tersenyum bersamaku, semua keinginan anak kecilmu yang kadang gak masuk akal tapi aku turuti hanya untuk memberitaumu kalau aku disini untuk membahagiakanmu, semua cemburumu yang kamu pun gak ngerti kenapa kamu cemburu segitunya, ahaha semua cemburumu yang membuatku ingin melihat wajah cemberutmu karena aku tau disitu ada hati yang ingin dipeluk menyeluruh, semua kebiasaan kita yang setiap hari kita lakuin karena kita menjadikan dunia kita satu, semua hal yang membentuk kata kita, aku masih menjaganya.

aku sendiri juga gak ngerti, gimana aku gak berani bbm an sama cewe lain, gimana aku tetap menjaga jarak dengan semua hal yang kamu tidak suka, gimana aku masih ingat semua pesan pesanmu, gimana aku gak nyaman dengan siapapun karena mereka gak seaneh kamu, gimana semua kesukaanmu yang sekarang juga jadi kesukaanku karena dengan begitu membantu sedikit untuk bisa merasakan kehadiranmu, aku cuma merasa kita masih ada.

ada beberapa saat lalu (kemaren sih sebenernya) kita ketemu, aku membuat seolah olah semesta menginginkannya, tapi ketauan juga kalau emang pengenku aja ketemu, ahaha malu, dalam waktu yang sesaat itu, kita sedikit merasakan sesuatu yang kita sebut kebahagiaan dulu, kamu bohong pujungan bilang gak stalking tapi ternyata ketauan, aku bohong pujungan berbelit belit padahal emang pengen aja ketemu kamu gimanapun caranya, ahaha kita hadir lagi kemarin, kebiasaan kita yang biasanya cuma aku sendiri, kemarin mendapatkan pasangannya, semuanya kita lakuin sebagaimana kita dulu, nemenin kamu kesana, nemenin aku disini, jalan ini itu bla bla, I just feel complete, aku gak harus takut, karena yang aku inginkan ada disebelahku kemarin, dia tetap sama, semua kebiasaan kita yang aku tulis, yang aku jelaskan, ternyata gak berubah, aku masih sering diketawain, aku masih terlihat bodoh didepannya, apalagi dia, ahaha aku sering mencuri pandang, atau lebih tepatnya pandanganku yang selalu saja mengarah padanya, tatap matanya yang nanar melihat sesuatu yang baru, pribadi anak kecilnya yang bisa menemani anak kecil dalam diriku, aku tak menghiraukan keadaan yang sebenarnya tidak sebahagia ini kemarin dan esoknya, aku merasa jauh lebih baik, aku merasa lebih cerah, sekali lagi kemarin, pantulan mataku dan pantulan matanya melukiskan kita.

yang aku pikir kemarin hanya extra time dari kita untuk sekedar melepas rindu, alih alih terlepas, sang rindu malah bertambah besar, sampai akhirnya tumpah, menjadi tulisan ini.

aku mengerti kenapa kamu seperti menahan, tak ingin lagi, mencoba menjauh, kita sama sama pernah merasakan ini, terimakasih untuk extra time kemarin, aku akan terus menjaga kita, aku tak pernah mencoba sedikitpun ke lain hati, aku menunggu disini, di tempat yang sama, yang bernama kita, aku mengerti kamu mencoba untuk mencari kebahagiaan yang lain, tidak salah kan kalau aku disini? aku sempat pergi, sama, sepertimu saat ini, mencoba untuk mencari kebahagiaan lain, aku tidak menemukan apa apa selain kamu, kamu lah yang aku sebut kebahagiaan, apapun hasil perjalananmu nanti, kebahagiaanku masih tetap kamu.

aku tak pernah merasa kamu pergi, aku beranggapan kalau kamu cuma pergi dari rumah kita yang isinya hanya sebuah kursi panjang yang muat untuk dua orang, mencoba pergi karena sebelumnya aku telah pergi, disaat aku kembali, ternyata kamu sudah tidak ada, kamu pergi mencari apa yang aku cari kemarin, dan kebetulan kamu membawa kunci milikku, kunci kebahagiaanku, aku terkurung di rumah, diam menunggumu, cemas dalam ketiadaan, sambil sesekali beranjak dari kursi untuk sekedar melihat tanda tanda kedatanganmu, lalu duduk kembali menunggu, kebiasaan yang memang dulu selalu kita lakukan, walaupun kursi ini terasa lengang tanpamu, berharap suatu saat di suatu pagi, pintu terbuka perlahan, kamu datang membawa kunci, memandang sejenak untuk meyakinkan pandanganmu dan pandanganku, aku beranjak cepat dari kursi untuk berlari menghampiri, lalu kita memeluk yakin inilah akhir pencarian, dan kembali duduk di kursi panjang tadi yang sekarang terasa pas.

dan jika kamu tak kembali, aku masih menunggu di kursi yang lengang itu, tetap sesekali memperhatikan pintu dan jendela, jika kunci milikmu ternyata menemukan rumah lain yang kamu anggap lebih baik, tempati, kamu pantas menerima rumah yang lebih baik, dan aku duduk seperti biasa menunggu keajaiban, menjaga apa yang dulu kita pernah miliki, sampai nanti suatu saat kursi dan rumah reyot ini roboh.

akhirnya aku tau apa yang seharusnya ada di kolom judul, kata kata singkat yang setiap hari aku kirimkan melalui hati, kata kata yang kukatakan di depan jendela setiap matahari datang dan pergi, kata kata yang aku gumamkan dalam ke khawatiran karena takut kamu tak kembali,

cepat pulang, cepat kembali, jangan pergi lagi.

Minggu, 17 Februari 2013

hujanku, hujanmu.

halo juga, kamu.

haaaaa, sudah lama kita gak ngobrol, eh tapi ini juga gak bisa dibilang ngobrol sih, tulisanmu, tulisanku, mungkin di dalam dunia kata mereka, lagi ngobrol mengatakan apa yang entah gak pernah, atau belum dikatakan.

mereka cerita tentang dua hati, dari dua orang, yang dua dua nya gengsian, yang dua dua nya terlalu malu, terlalu kuat untuk jujur pada diri sendiri, mungkin begitu, sekarang, baik aku maupun kamu, tidak tau harus dengan apa memanggil kita.

terus kenapa aku dan kamu masih aku sebut kita? tanya galileo, halah

mungkin aku gak sepintar kamu dalam ngerangkai kata, tapi tulisan ini sendiri yang minta untuk nemenin tulisanmu di dunia mereka, dan jika saja mereka bisa bertemu dalam lautan kata lainnya, setidaknya mereka akan mengetahui kalau mereka diciptakan untuk bertemu dan saling membaca, karena tulisan lebih fasih melukiskan kata hati.

terlalu banyak hal yang mau ku ceritain tapi gak tau harus dari mana nulisnya ._. aku terbiasa dituntun, aku terlalu sering diserang kebingungan, bahkan untuk menentukan judul tulisan ini.

mungkin pikiranmu, kok kamu nulis gini? toh kamu sendiri yang bikin keadaan jadi seperti ini?

aku salah, itu hal pertama yang harus aku akuin, satu hal kecil yang selalu terlalu tinggi untuk bisa keluar dari mulutku, atau setidaknya dari jemariku untuk sekedar jujur untukmu.

aku salah saat aku menyerah, aku salah saat bersikeras memintamu untuk menyerah juga, aku salah saat semua perjuangan kita, semua tawa, tangis, banyaknya tanjakan yang berhasil kita lewati walau tak seluruhnya sempurna, aku hentikan.

kamu yang paling mengerti aku, kamu yang paling tau bagaimana saat banyak hal yang tak sesuai keinginan dalam pandangan anak kecilku dan bagaimana aku saat emosiku meluap, dan bodohnya, saat itu, apa yang udah aku lakuin buat kamu.

maaf.

aku cuma merasa, saat itu, aku dan kamu terlalu keluar jalur, dari apa yang kita sebut harmoni, aku dengan emosiku yang tak beraturan, kamu yang mungkin lelah, dan terjadi di waktu yang salah.

dan ternyata benar, mungkin, setelah apa yang telah terjadi, kamu bisa menjadi dirimu sendiri, iya kan? aku terus memandangmu dari jauh, dan kamu, sepertinya lebih mengembangkan senyuman ketimbang saat aku mengkotakkan duniamu, hal itu setidaknya membuatku tenang, kamu hanya perlu senyum mu untuk mengalahkan dunia.

alasanku dulu, karena melihat kita berdua dalam sebuah kotak kecil yang kita buat untuk dunia kita, yang semakin mengecil, baik aku, maupun kamu, semakin merunduk, mencoba menyesuaikan kotak apa yang kita sebut kita, dan salahnya, aku menyerah.

emosi labilku terlalu mencoba menghancurkan apa yang udah kita buat selama ini, mengambil keputusan apa yang seharusnya tidak pernah terputuskan, dengan alasan sesimpel itu.

apa bodoh untuk melihat orang yang kita sayang bisa bahagia dengan menjadi dirinya sendiri? jika bahagia berarti harus meninggalkannya, maka jawabannya iya, kamu bodoh.

kamu benar, kamu selalu benar, kamu selalu mengatakan hal yang sudah aku katakan untuk diriku sendiri, yang gak tau kenapa semuanya tepat.

kalau sayang, ya perjuangkan.

apa ada orang yang mempertanyakan kalau aku sayang kamu? nggak, mereka sudah tau, dan kamu pun begitu, kita cuma berada di waktu yang salah, setelah semua ini, di dalam waktu yang salah, suasana yang salah, emosi yang salah, aku masih merasa menyayangimu adalah satu satunya yang benar.

kamu yang paling tau aku, mengerti aku bagaimana aku menyelesaikan masalah, saat ada hal yang tak sesuai keinginan, obsesi anak kecilku muncul, dan sekarang? aku sok tertawa, sok tenang tenang aja, terlebih di jejaring sosial, hal yang kamu benci tentang aku, aku pun juga membencinya, bahkan lebih dari dirimu.

gimana aku gak sukanya kalau hidup di publish, dan sekarang aku ribut mulu ngetweet bla bla, aku gak punya perisai lain selain itu, dan kamu, adalah aku dalam bentuk cewe :p ahaha kamu sadar? atau aku aja ini yang kepedean.... semua hal yang kamu lakukan untuk menutupi dirimu yang sebenarnya, aku juga.

kita hanya dua sisi kertas basah di deras hujan yang berlindung dibalik lukisan baja.

kenapa aku baru nulis ini sekarang? mereka, kata kata, terlalu banyak berkelahi di pikiran, aku gak punya cukup keberanian untuk mengungkap, tapi sampai kapan aku bertahan dengan semua hal ini, makan gengsi gak kenyang, makan cireng ya lumayan lah, halah.

sebelum selesai pun, dalam keadaan emosi dulu pun, aku sudah tau, ini akan jadi hal yang berat, bagaimana dunia kita yang akan tiba tiba terpisah, yang dalam pandangan si anak kecil goblok ku ini yang aku pikir dapat aku lewati, ternyata tidak, bahkan aku terus mundur untuk memperhatikan, mengingat apa yang telah kita lalui, mengingat apa yang telah kita rencanakan, aku salah, dan aku minta maaf, karena sebodoh itu, menghancurkan apa yang telah kita sepakati untuk kita sebut kebahagiaan.

tulisan ini bukan untuk mengemis perhatian, toh gak akan merubah semuanya, semua udah terjadi, aku yang ngebuat kamu sampe segitunya, rasa sayangmu yang membuatmu menjagaku, semua trauma mu, semua rasa sakit mu yang udah aku berikan, semua kesempatan kedua yang udah kamu kasih, itu yang aku ngerti, tulisan ini diluluhkan dengan apa yang dulu kita sebut rasa, aku cuma mau kamu tau, aku masih seperti dulu.

aku, dan mungkin, kamu, bukan tipe orang yang terlihat lemah didepan orang lain, satu satunya pelarian yang tepat ya di blog ini, kita pernah terlihat lemah dan rentan, aku dalam pantulan matamu, dan kamu dalam pantulan mataku, tapi sekarang beda, payung yang dulu kita gunain sama sama untuk berlindung dibalik hujanku dan hujanmu, sekarang terlepas disapu badai,di balik semua perisai ini, cuma kamu yang tau bagaimana rapuhnya.

waktu di bandara kamu bilang aku sudah move on? :p kamu satu satunya orang yang bisa ngeliat apa dibalik topengku, kamu satu satunya orang aneh yang bisa mengimbangi keanehanku, kamu satu satunya orang yang bisa membuat aku sampai begini, kamu satu satunya orang yang paling apa ya, paling pesek.

AHAHAHAHAHAHA ampun :$ oh iya, kamu kan gak suka aku bilang ampun ampun, nda jadi nda jadi :$ gak ada yang seperti kamu, semakin banyak aku mencoba berlari, semakin aku mundur, kayak lari di tredmil, halah, semakin bersikeras aku memakai topengku, semakin topengku hancur karena semuanya kembali ke kamu, semuanya menunjukkan ke arahmu.

terlalu banyak kata mungkin ya? mungkin karena sekarang kita semakin blur, aku merasa aku adalah orang yang paling bisa mengerti kamu, begitupun kamu, tapi disisi lain, aku dan kamu ragu, apa benar orang yang menulis tulisan ini, tulisan itu, adalah orang yang sama.

memang salahku, kurang sabar, terlalu suka menyelimuti semua dengan emosi, sampai semua jadi seperti ini, sekali lagi aku minta maaf, semoga nanti, siapapun itu, dia, bisa membahagiakanmu lebih dari aku, bisa mempertahankan air matamu agar tetap di dalam mata, agar tetap di dalam hati.

semua hal yang udah kita lewati, udah aku laminating, kayak ktm, nda lucu ya....

semua hal yang udah kita lewati, aku gak akan menyebutnya kenangan, karena aku tak meninggalkannya jauh dibelakang, aku terus membawanya disampingku, karena hanya dengan meningatnya itu udah cukup membuatku bahagia.

semua hal itu, semuanya, kebiasaan kita, masih tetap aku lakuin, tapi bedanya tanpa kamu.

iya, aku kehilangan orang yang selalu bisa ku perhatikan, orang yang tiap saat aku tau kabarnya, orang yang tau keinginanku bahkan sebelum aku mengatakannya, orang yang mengesalkan tapi juga ngangenin :p padahal kita ketemu setiap hari, orang yang bisa nerima keanehanku, ya karena dia juga emang aneh sih..... orang yang sabar ngadapin anak kecil yang casingnya aja sok tua, yaaa tapi aku terima kok seperti ini, hei, aku yang membuat semuanya jadi seperti sekarang, kalau saja ada satu kali lagi kesempatan untuk memelukmu, bahkan jika setelah itu kamu pergi, aku bakal meluk kamu sekuat kuatnya, terus teriak nyaring nyaring, WOOOOYYYY AKU KANGENNNNNNNNN !!!!!

seriously, I miss you, dear.

semoga dia nanti, lebih mengerti kamu, tetap beliin cireng kalau kamu pengen, nemenin kamu nonton tiga kali film yang sama, senyum senyum ngolok karena kamu senyum senyum sendiri kalau liat edward cullen, berani rambutnya dipotongin sama kamu, ya walaupun selesainya satu jam, ahaha, mencintai semua keanehanmu, tetap ingat kalau kamu gak mau lewat jembatan kayu kehewanan, karena lewatnya serem, tau kalau kamu suka mushroom soup di ph, marahin kamu supaya hemat gak belanja mulu, tau kalau kamu lebih suka makan di pinggiran ketimbang restoran mahal, bisa donlotin hal hal aneh yang kamu minta, tau untuk terus ngangkatin belanjaanmu waktu di mall, bisa membuat senyuman terlebarmu muncul setiap hari, haaaa semua hal itu, dan semua yang enggak aku sebutkan semuanya, aku berharap, tetap jadi diri kamu ya.

" Although it hurts
I'll be the first to say that I was wrong
Oh, I know I'm probably much too late
To try and apologize for my mistakes
But I just want you to know

I hope he buys you flowers
I hope he holds your hand
Give you all his hours
When he has the chance
Take you to every party
Cause I remember how much you loved to dance
Do all the things I should have done
When I was your man "

finish line kita masih sama, begitu pun dengan impian kita, cuman saat ini kita berlari di dua jalur yang berbeda, tapi dalam satu lintasan.

kita sampai di tahap ini pasti akan meninggalkan banyak tanda, terlebih di dalam hati, semua yang udah aku ajarin ke kamu, yang baik, tolong tetap kamu jaga, karena kamu udah ngerubah aku jadi pribadi yang jauh lebih baik, jadi orang yang jauh lebih bisa menghargai apa yang seharusnya memang aku jaga, akhirnya aku bisa menjaga apa itu cinta setelah sekian lama aku bingung apa artinya, dan setidaknya, kamu, tau apa yang dari dulu aku katakan untuk di jaga, hal apa yang aku tidak suka, bukan, ini bukan egoisku, aku masih gak ada ngepost potoku yang di magnum kan :p ahaha aku menjagamu dari jauh, semua hal yang ku ajarkan dulu, untuk bisa merubahmu jadi sosok yang bercahaya, sesuai namamu, ahahaha lebaynya eh bahasanya, terus jadi orang yang lebih baik, tanpa kamu yang mengingatkan, tanpa aku yang mengingatkan.

semoga saat tulisanku ini menjadi teman yang baik untuk tulisanmu, sebenernya banyak hal yang pengen aku ceritain sama kamu, ngobrol seperti biasa, ngelihat respon anehmu kalau aku semangat nyeritain sesuatu, tapi karena aku juga semuanya berubah, sekali lagi, maaf.

entah suatu saat nanti payung yang bertuliskan kisah kita dulu, yang menjadi tempat berlindung dibalik hujanku dan hujanmu, bisa kita temukan lagi, atau hilang tak dapat ditemukan, kita sempat bertahan dibawahnya dalam senyuman diantara hujan.

dan untuk kali ini aku yakin, aku tak lagi menggunakan kata mungkin, kita masih ingat semua tulisan dibawahnya, tulisan yang sampai kapanpun akan terus ada, bahkan jika payung itu tak lagi kita genggam.

aku sayang kamu.

Sabtu, 26 Januari 2013

Senin, 24 September 2012

nothing to saaaay

saat kata kata sudah tidak begitu berarti, lebih baik aku diam dan memperhatikan, berharap diamku bisa membuatku berarti, dan membuatmu mengerti.

Senin, 17 September 2012

sghuakhgrkahxekabkj

wegfkaehzmfauhfmoaufhasfhjaflksdg

depresi, dan gak tau harus ditumpahkan kemana, aku terbiasa apa apa bahagia sama dia, jadi cuma dia yang tau gimana aku aslinya, ya sama sih kalau nulis di blog sama aja keliatan orang juga, tapi kan jarang jarang orang liat blog, di twitter? kebanyakan yang punya kacamata sendiri, ngetweet begini, disangka begitu, ngetweet galau ntar dikira aku kelaian sama dia, iya sih, cuman aku gak mau orang tau, aku maunya show the world aku dan dia selalu baik baik aja, dan akhirnya ditumpahkan kesini aja lah, nanti di lap kalau tumpah.

ya kalaupun di twitter aku ada ngetweet yang sedih, itu gak lain gak bukan cuma supaya dia liat sih, kasarnya ngemis perhatian, soalnya sekarang suasana lagi gak mendukung, aku dia tiba tiba berantem karena mempertahankan ego masing masing, hahhh.

aku gak nyalahkan dia, lebih baik nyalahkan diri sendiri, mungkin aku yang terlalu lebay, aku yang terlalu berlebihan nanggapin hal hal kecil gak penting yang terlalu ganggu pikiranku, dari aku diem, sampe ngomong, sampe akhirnya emosi, dia juga ikutan emosi, aaaaaaaa! dulu aku cuek, dan aku bilang gak usah repot, dan sekarang sepertinya semua kebalik, yang berarti dia tau dengan pasti gimana yang aku rasain, gimana kata kata yang dia tau karena aku sayang dia, gak terlalu dianggap, disaat hal hal kecil yang bisa nyes nyes dia lakuin dengan santai, saat semua harga diriku aku hilangkan cuma untuk bisa kembali ke seindah kami yang biasa, gak begitu digubris, dia paham, dia paham dengan semua yang aku rasain saat ini, karena dulu, aku adalah dia di saat ini.

iya ini kalau dibaca pasti lebay, tapi cuma orang galau yang bisa bikin tulisan seperti ini, kebangun tengah malam, gak bisa tidur, mencoba tenang dengan banyaknya pikiran yang mengganggu, dan akhirnya ter argh sendiri, dan dia pasti paham dengan keadaanku saat ini.

aku sama sekali gak pengen ada tulisan seperti ini dalam hidup kami, cukup, gak usah ada lagi, karena kalau ada tulisan begini, berarti kami sedang dalam keadaan yang gak kami banget, halah, begitu lah pokoknya.

masih sama kayak post yang sebelumnya, aku terbiasa menyalahkan diriku sendiri, supaya kami baik baik saja, meredakan semua emosiku agar dia merasa aku sangat menghargai hubungan kami ketimbang emosi yang menghancurkan, mendahulukan dia agar dia merasa dia yang paling aku tunggu, sadar dengan apa yang dia tidak suka dan menjauhinya, dengan segala kesalahanku di masa lalu, aku tunjukkan kalau aku bisa dipercaya, dan aku mencoba sekuatnya untuk bisa menjadi yang terbaik untuk dia.

kadang datang saat saat seperti ini, saat dimana semuanya seperti memberikan aku tekanan dan aku sangat sangat membutuhkan pelukannya, dan kenapa kami masih terjebak dalam keadaan seperti ini?

masalah kampus, masalah dirumah, masalah bla bla lainnya, gak ada yang tau gimana rapuhnya aku tanpa dia, yang aku butuhkan itu pelukan, kata kata yang menenangkan seperti biasa, bukan kata yang setajam pisau.

aku, gak mood karena banyak masalah, jadi emosi, dia karena aku emosi, jadi emosi juga, terus kudu piye T______T dear, I'm not that strong, I'm not strong enough to face it all alone T_______T

saat beberapa hal yang aku gak suka, yang berbeda dengan jalan kita yang dari dulu udah nuntun kita sampai saat ini, aku cerita ke dia baik baik, berharap dia mengerti, dan meleburkan pandangankku dengan pandangannya jadi satu, tapi gak digubris, aku cerita dengan nada agak tinggi, malah tambah parah, dan aku mencoba diam, tapi gimana diam bisa berhasil kalau aku ngomong pun tetap gak ada artinya.

saat kata kataku sudah tidak begitu berarti, apakah aku lebih baik diam dan memperhatikan, berharap dalam diamku, kamu bisa sedikit mengerti, dan aku bisa sedikit lebih berarti.

tapi aku dan dia sama sama paham, masalah apapun itu, buktinya kami bisa bertahan sampai saat ini, mungkin ini cuma emosi sesaat, aku dan dia, terbiasa untuk bahagia.

saat ini, yang paling aku butuhkan tiada lain adalah pelukanmu, sayang.

Minggu, 16 September 2012

nyanyi nyanyi

haaaa, kembali lagi kesini, gak kebiasa curhat di jejaring sosial dan antek antek lainnya, karena orang bisa menyimpulkan apa aja yang bahkan mereka gak tau pasti, katanya ratu daster, aku selalu pake topeng kecuali sama dia, satu satunya orang yang kupercaya untuk tau gimana aku dibalik semua tawaku.

kenapa balik lagi kesini? ya berarti si dia lagi tidak dalam keadaan yang memungkinkan, mungkin saya juga, bentar ya nyanyi dulu.


"Datanglah Sayang Dan Biarkan Aku Berbaring
Di Pelukanmu, walaupun 'tuk Sejenak
Usaplah Dahiku Dan Kan Kukatakan Semua

Bilaku Lelah Tetaplah Di Sini
Jangan Tinggalkan Aku Sendiri
Bilaku Marah Biarkan Ku Bersandar
Jangan Kau Pergi Untuk Menghindar

Rasakan Resahku Dan Buat Aku Tersenyum
Dengan Canda Tawamu,walaupun Tuk Sekejap
Kar'na Hanya Engkaulah Yang Sangggup Redakan Aku"


iya, aku cuma dan hanya mengandalkan dia, dengan semua tingkahnya, dengan segala dirinya yang entah bagaimana caranya dia bisa menghilangkan lelahku.

tapi akhir akhir ini suasana gak seindah biasanya, aku emosi karena ada beberapa masalah, dia keikut emosi juga, akhirnya semuanya makin semrawut, makin argh gitu lah bilangnya anak gaul, nyanyi lagi ah.


"Sedang selalu saja
Khilaf yang kecil mengusik
Bagai angin berhembus kencang
Goyahkan kaki kita

Genggam tanganku jangan bimbang
Tak usahlah lagi dikenang
Naif diri yang pernah datang
Jadikan pelajaran, sayang"


Nah iya, kadang masalah masalah kecil yang aku pikir gak penting, dan aku yakin dia juga pasti mikir gak penting, bisa jadi gede, bikin semua bahagia, semua tawa terasa memburam, ya karena nila setitik rusak susu sebelanga, kesian juga sih si nila, susunya sampe rusak.

kenapa malah ngomongin susunya nila ini, masalah kecil tadi, aku orangnya emosian, dia pun begitu, dan dua duanya dalam keadaan error akhirnya blah! berantem, dan masuk kedalam zona bete betean, dua duanya bete, makanya saya balik kesini, ke blog sweet blog, soalnya dia, sedang dalam keadaan yang tidak kondusif, halah.

dia pernah bilang, "without caring, love is boring." yang artinya, dilarang merokok di pom bensin, eh salah, tanpa perhatian, cinta membosankan, bener, perhatian gak cuma bilang kamu jangan lupa makan ya, jangan pulang kemaleman ya, jangan makan racun tikus ya, tapi perhatian lebih ke gimana seseorang memperhatikan hati, apakah yang dilakukan bisa menyakitkan atau bisa menyenangkan, perhatian, lebih kompleks daripada sekedar memperhatikan.

mungkin aku berlebihan dalam mengartikan perkataan dia yang diatas tadi, perhatianku terlalu berlebihan, atau mungkin juga dia yang mungkin sekarang sedikit berubah, sehingga semuanya bisa sampai sekacau ini.

dan semua kata katanya yang dulu, gak tau kenapa rasanya malah pas dengan aku yang sekarang, disaat dia mengharapkan balasan perhatian yang aku anggap sepele dulu, yang aku cuek dulu, sekarang kayaknya kebalik, dan ayo nyanyi lagi.


"Ku tak bisa merubah yang telah terjadi
Tapi aku akan menjanjikan yang terbaik

Pernah kita jatuh
Mencoba berdiri
Menahan saki dan menangis
Tapi arti hidup lebih dari itu
Dan kita mencoba melawan"


dulu, aku punya banyak salah, dan dia berhasil memperjuangkanku sampai ke tahap ini, ke saat ini di saat sekarang aku pikir betapa bodohnya aku dulu, terimakasih ya kamu, aku sayang kamu, bilangnya total recall, masa lalu itu sebuah konsepsi pikiran, semuanya adalah bagaimana kau menghadapi masa depan.

aku memang gak bisa ngilangin semudah itu semua salahku dulu, di masa lalu, tapi aku menjanjikan aku akan jadi yang terbaik, mungkin karena itu aku terlalu bersemangat dan akhirnya jadi berlebihan, maaf, segalaku cuma ingin nunjukkan kalau aku serius, aku bisa dipercaya dan aku bakal nunjukkin apa yang udah aku katakan, kalau caraku salah, di dalam emosinya dia, aku harap dia tau aku begitu karena aku sayang dia.

aku dan dia sudah pernah jatuh, lalu bangkit lagi, entah berapa kali, melewati air mata, canda, masalah yang bahkan kita pikir gak bakal sanggup kita lewatin, dan itu mengagumkan, dengan segala mimpi kita, aku gak mau emosiku, emosi miliknya menghancurkan semua mimpi.

di dalam "caring" ku tadi itu, mungkin dia merasa terganggu, dari aku yang diem, udah mulai ngomong, sampe sekarang bener bener emosi dua duanya, dan yaaa itu tadi, berantem.

dan kata katanya dulu, "When I was tired of trying to share what I mean, I prefer to be silence. Not because I'm afraid you won't hear me anymore, but I held my selfishness to make everything just fine. Because I believe, dear.. If you love me sincerely, you will not let me cry, begging you please care about my feelings, as before."

apa yang dia rasakan dulu, sekarang kebalik, apa yang dia katakan dulu, adalah apa yang ingin aku katakan sekarang.

perhatian tadi, bagaimana caranya kamu bisa memeluknya dari hati ke hati.

di saat satu pihak emosi, satu pihak lain bisa menenangkan, di saat satu pihak salah, tanpa memperdulikan benar atau salah, dan saling memaafkan, lalu menjadi sosok apapun yang dia butuhkan, karena ingin membahagiakan sebuah "kita".

tapi gimana, kalau semua perhatianku dia anggap sebagai gangguan?

aku harus nahan semua emosiku, karena satunya orang yang aku andalkan untuk berkeluh kesah itu cuma dia.

aku harus nahan semua emosiku, karena aku takut dia ngejawabnya dengan emosi, bukan mencari solusi.

lebih mudahnya, perhatian adalah, saat keduanya saling memperjuangkan.

aku gak mau kata terserah keluar dari mulutku, itu sama aja putus asa, gak ada yang bilang ini bakal mudah, jangan mudah menyerah.

aku percaya, suatu saat nanti, dia bakal ngerti, dia sudah menyadarkan aku, dan semoga aku bisa menyadarkan dia.

pinjem dari kata kata di pelem radit dan jani, "Bahagia itu kita yang ciptain, bukan mereka. Mereka gak tau gimana kita. Kita kan selalu berdua dan gak akan ada yang pernah bisa misahin kita, kita punya cara kita sendiri dan kita punya dunia kita sendiri. Aku sayang kamu, bodoh."

dan aku dan dia kayaknya persis seperti itu, dari dulu kita ngejalanin semuanya dengan cara kita sendiri, dengan cara yang orang lain bahkan gak mengerti, dengan cara yang bisa ngebuat iri orang lain ngeliat kebahagiaan kita, dan tidak ada masalah sampe sekarang.

jangankan cerita, nama aja sama, radit dan jani, adit dan rani, halah, ahahaha, yok nyanyi lagi.


"Looks like we made it
Look how far we've come my baby
We mighta took the long way
We knew we'd get there someday

They said, "I bet they'll never make it"
But just look at us holding on
We're still together still going strong

Ain't nothin' better
We beat the odds together
I'm glad we didn't listen
Look at what we would be missin"


kita tau kita bakal berhasil, apapun itu, aku dan dia, sudah jadi lebih kuat daripada mike tyson yang bergabung sama chris john.

dan kita, terus menerus jadi kita yang lebih baik, amiiin.

yok nyanyi lagi.


"I'll be by your side, you know I'll take your hand
When it gets cold
And it feels like the end
There's no place to go
You know I won't give in
No I won't give in

Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through

With you by my side I will fight and defend
I'll fight and defend."


karena kita adalah prioritas, dan yang terbaik hanyalah apabila kita bersama.

Rabu, 15 Agustus 2012

us

heh kamu, baca sampe abis.

".. yng, mungkin saat ini kita emang lagi banyak masalah, aku yakin semua masalah ini cuma masa transisi kita ke kita yang lebih baik, kadang aku ngerasa kesal, aku selalu mikir, kalau cuma kamu yang bisa bikin aku bahagia, cuma kamu yang bisa bikin aku down, semuanya cuma kamu. kapanpun masalah nyerang kita, aku tetap ingat kok, kita terbiasa untuk ketawa bareng, walaupun ada masalah, aku yakin itu cuma pembelajaran, aku tetap dan akan selalu ingat kalau aku kamu, kita, memang ada untuk gak jauh jauh dari yang namanya senyuman, aku sayang kamu, sayaaaaang betul, maaf ya syg kalau aku sering bikin kamu bete, aku usaha kok nda mau bikin kamu murem gitu, kan aku mau bahagia terus, kita nda cocok marahan, aku butuh suci, suci yang nenangin aku, maaf yng, maaf kalo aku terlalu banyak minta maaf. mau peluk kamu, jangan sedih.. gak mudah untuk sampai ditahap ini, tapi kalo kita bisa sejauh ini kenapa gak diterusin, sampai lamaaa betul, kepada suci asmarani, bahwa saya, sangat menyayangi anda sedalam dalamnya hati saya, pulukterus.."

"bukan berarti aku semudah itu nyerah kalah perjuangin hubungan ku sama dia, and kicked those people out of our life.. pertahanin hubungan kita, aku tulus, semua sakit hati urusan belakang, we could work it out somehow."

"konsep awal berpisah, sama-sama belajar, untuk kembali setelah pribadi kita lebih baik. What the fuss is all about? What the hell this break suppose to mean? seharusnya kita belajar untuk siap kembali dengan komitmen baru yang lebih baik kan."

"waktu kita ketawa karena kita, bangga karena kita, Semua waktu aku sama dia, bahagia.. semuanya terlalu berharga untuk dilepas gitu aja."

"eiffel, with you, someday, for sure."

"aku bakal selalu ngejaga ngelindungin kamu yng walaupun kadang kamu gak sadar aku begitu."

"dari awal semua perkataanku kelakuanku nunjukkin kalau aku serius sama kamu, kalau aku terlalu takut kamu gimana gimana, maaf yng, itu semata-mata cuma karena aku terlalu sayang sama kamu. tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam, walaupun kadang diselimutin sama kecemburuanku, aku percaya sepenuhnya sama kamu."

"Bagaimanapun lebihnya orang lain, aku lebih menyayangi kita yang sebagaimana kita, semua canda tawa kebahagian kesedihan yang udah kita lewatin sama-sama. Gimana kita gak pernah bosen ketemu tiap hari, gimana kita tampar-tamparan, cium ketek, bloon nya aku, bloon nya kamu, semuanya udah bikin kamu sosok yang sempurna buat aku."

"Aku tau sayang cerita cinta kita ini berat, rumit, tapi aku yakin kalau kita bertahan, cinta ini milik kita, seh pret, bagaimanapun jadinya kita nanti, segala perjuanganku buat kamu yng, gak akan pernah aku sesalin."

"waktu terlalu berharga untuk dibiarkan berlalu begitu aja tanpa senyum, canda, dan tawa karna mu. bahagia itu, aku dan kamu. kita."

"Semuanya, aku yakin, cuma cobaan untuk untuk bisa jadi lebih baik. sekarang, kita sudah jadi kita yang lebih kuat, lebih kuat menghadapi semuanya, lebih kuat ngejalanin cerita kita."

"Dengan segala perkataanku, kelakuanku, kebodohan kita, kebahagian kita, beribu kata yang bisa menjelaskan perasaanku kepadamu, aku pilih, aku sayang kamu."

"makasih yng, udah jadi orang yang bisa ku percaya dalam segala hal. selamat ulang tahun aditku. aku sayang kamu :* "

"tegas kalau semua hal yang bisa dunia sebutkan, semua bla bla bla yang bisa di tulis, semuanya di selimuti dan di jelaskan oleh 3 kata, aku sayang kamu."

"ada sesuatu yang berubah, tidak baru, kembali seperti semula, tetap mengembangkan senyuman, namun lebih kuat, kita, lebih dari kita yang sebelumnya, kita yang jauh lebih kuat."

sebelumnya saya bilang "kalau sayang itu, pertahankan, jaga semampunya, tapi selama pantas untuk dipertahankan", tapi sepertinya saya salah, itu omongan seseorang yang dalam posisi emosi yang labil, yang gak teratur, jika seseorang punya sayang yang nggak dangkal, dia bakal ngomong "kalau sayang sama seseorang itu, perjuangkan"

"aku benci bagian dimana cinta harus di ulang dari awal, dimana kebiasaan kita harus diubah, kita harus ulang kenalan lagi, harus ulang pedekate bla bla bla, ngulang yang sebenarnya gak mau kita ulang karena aku sudah terbiasa dengan kamu, ya, aku benci bagian itu."

"kamu, sampai nanti, sampai waktu yang tidak diketahui"

"dengan segala kekuranganku, aku sayang kamu."

"aku yakin aku bisa mencintaimu lebih dari siapapun."

"dan sekarang aku tau, masalahnya bukan denganmu, tapi, tanpa kamu."

"you've got a busy day today, I always forget to tell you I love you, I loved you from the very first day."

"kalau mencintaimu itu aneh, aku rela jadi orang paling aneh di dunia."

"udah ya dit, kita musuh mulai sekarang, jadi gak usah ngubungin aku untuk 5 menit kedepan."

"buat ngeganti posisimu dengan orang lain, aku gak mau, posisimu sudah terlalu kuat, aku takut semua kenangan kelakuan kita dirusak sama orang lain, aku gak butuh orang kayak kamu, aku butuh kamu."

"mimpi ada untuk dijadikan kenyataan, dan cinta, ada untuk dipertahankan."

"cinta memang nerima apa adanya, tapi kalau bisa ngebuat kita lebih baik, gak ada salahnya berubah."

"aku sayang kamu kebangetan yng, aku takut, aku takut kamu mulai berubah."

"yng aku mau kayak dulu bahagia terus sama kamu, jangan ada marah marah, aku ndamau, aku udah jaga supaya kita stabil aja, mudahan kamu juga, yaaah."

"yng aku sayang kamu, walaupun kamu lebay dan pujungan emang gue pikirin, ahaha."

"nda lapar sih, cuma kangen aja."

"buat apa kita stop dulu kalau tujuannya memang kedepan?"

"aku mau perhatiin film bilangmu kan kamu jarang di scene, sekalinya sampe di zoom ke upilmu gin ada yng."

"yng yng, minta ijin boleh nda :| aku mau pacarin anak ipa5 dia pintar pake soal nya sama dengan aku :|"

"yng, aku sayang kamu loh, padahal aku munyak sama kamu, tapi sayang.."

"aku mana bisa soswit soswit yng, aku sayang kamu gak pake kata kata kaya kamu, tapi bisa kamu liat sendiri :$"

"kita tidak menjauh, tidak sama sekali, kita hanya perlu di ingatkan bagaimana kita dulu."

"jangan ada yang berubah ya, kita gini aja terus."

kadang emosi, egois, menyelimuti semuanya, membutakan perjalanan, kalau suatu saat, salah satu dari kita ingin menyerah, aku sudah persiapkan tulisan ini untuk buat entah aku, atau kamu, paling tidak, sadar.

aku sayang kamu, kamu juga kan, sayang?

kita belum dinner loh dibawah menara eiffel :p